Setelah perjalanan bisnis yang penuh gairah dan kerja keras di luar negeri, Meira dan Igo kembali ke Jakarta. Kesibukan mereka langsung tumpah ruah begitu kaki menginjakkan kembali di kantor pusat. Tapi di tengah semua itu, Meira mulai merasakan sesuatu yang berbeda dalam tubuhnya. Awalnya, ia hanya mengira dirinya kelelahan. Rasa mual ringan yang datang di pagi hari, kepala yang terasa berat, dan nafsu makan yang berubah drastis kadang lapar sekali, kadang justru tak ingin makan apa -apa. Tapi yang paling mengganggunya adalah perasaan nyeri ringan di bagian perut dan sensasi cepat lelah meski hanya naik satu lantai tangga. Suatu pagi di ruang kerja mereka, Igo sedang sibuk di depan laptop. Meira duduk di sofa kecil yang biasa mereka pakai untuk rapat ringan. Tangannya memegang segelas a