47

849 Kata

Sore itu, langit kota asing tempat mereka mendarat memancarkan warna jingga yang lembut. Meira melirik jam tangannya saat Igo mengakhiri rapat terakhir dengan klien internasional. Wajahnya masih tegang, tapi ada sorot puas di matanya. Kerja keras mereka terbayar. "Sudah selesai?" bisik Meira pelan, berdiri di dekat pintu ruang konferensi. Igo mengangguk kecil sambil membalas sapaan rekan kerja. Begitu pintu tertutup di belakang mereka, ia langsung meraih tangan Meira, menggenggamnya erat. "Capek banget," gumamnya, namun senyumnya mengembang ketika mata mereka bertemu. "Tapi kamu bikin semuanya terasa lebih ringan." Mereka naik lift bersama menuju kamar hotel tempat mereka menginap. Hanya berdua. Kota itu terasa asing, tapi kehadiran satu sama lain membuat dunia serasa milik mereka berd

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN