Navia mendadak ingin bertemu dengan Hiro. Ia ingin sekali menemui suaminya itu sekarang juga. Seperti ada sebuah desakan yang mendorongnya bukan dari keinginannya sendiri. Dia menatap jam dinding. Masih ada waktu dua jam sebelum Hiro menyelesaikan shift kerja dan pergi ke rumah nenek Melly. Wanita itu segera bersiap untuk menyusul suaminya ke kantor. Berharap saat ia tiba di sana suasana sedang sepi.
Wanita itu sudah tidak sabar untuk menemui Hiro, ia memutuskan untuk menyetir sendiri agar bisa mengatur kecepatan laju kendaraan. Rasa rindunya begitu meletup-letup mengoyakkan d**a. Hujanpun mungkin tidak akan mampu menyegarkan hati Navia yang gersang dan mengharapkan tetesan kasih sayang dari Hiro.
Membayangkan wajah tampan dan senyuman suaminya membuat pikiran Navia melambung dalam kha
