"Kondisi istri anda sekarang sudah membaik. Beruntung anda cepat tanggap dan membawa istri anda ke rumah sakit. Jangan dibiarkan stress berlebihan seperti tadi, hal itu bisa saja membahayakan bayi yang ada di dalam kandungan istri anda." Kalimat yang diucapkan oleh dokter yang menangani Navia terus terngiang dalam ingatan Hiro. Dia sekarang berada di samping istrinya yang masih tidur pulas di atas ranjang rumah sakit. Di tangan kiri wanita cantik itu tertanam jarum infus. Hiro merasa bersalah sudah memperlakukan Navia dengan tidak semestinya selama ini. Dia sering menuduhkan hal-hal yang tidak dilakukan oleh perempuan itu. Padahal nyatanya kehidupan Navia lebih berat dari yang dia bayangkan. "Maaf, Sayang. Aku belum bisa menjadi suami yang terbaik buat kamu sampai detik ini. Masih se

