..**.. Setelah kejadian itu, dimana dirinya melihat dan mendengar langsung percakapan antara suaminya dengan wanita yang tidak dia ketahui itu. Sikapnya perlahan juga berubah. Dia menyesali sikapnya yang mengikuti alur perasaannya. Tidak sehangat dulu lagi. Bahkan ketika mereka bercinta pun, dia sudah tidak menikmatinya lagi. Bagaimana pun gerakan yang dibuat oleh suaminya saat mereka bercinta. Ayra tidak menemukan kepuasannya seperti waktu yang telah lalu. Dia yang selalu membiarkan suaminya melakukan apapun yang dia sukai. Demi melampiaskan hasratnya. Walau hatinya sangat tersiksa. Masih menjadi pertanyaan dihatinya. Apakah benar jika suaminya menikahinya hanya karena kebutuhan biologisnya saja, pikir Ayra. Dia