Wisata di Lembang menjadi pilihan keluarga kecil itu. Pagi masih basah, kabut tipis menggantung di atas jalan di Lembang. Raivan melaju perlahan, sesekali menyengir melihat senyum lebar istrinya di sampingnya. “Kamu tampak bahagia sekali,” goda Raivan sambil meraih dan menggenggam tangan Nayla. Nayla mengangguk, matanya menatap jalanan yang berkelok. “Aku senang sekali,” jawabnya. “Mas memangnya tidak senang?” “Tentu saja senang,” jawab Raivan. Nayla kembali melebarkan senyumnya. Raivan mengangkat pandangannya—menatap spion tengah—ke kursi belakang, di mana Bhanu tertidur dalam car seat-nya. Sesampainya di area parkir, mereka turun bersama. Suara burung kecil dan derit kayu di trotoar kayu menyambut. Udara dingin menyelinap lewat jaket yang rapat. Nayla membetulkan scarf-nya dan menar

