Empat hari di Jepang sangat membahagiakan bagi Nayla. Hatinya terasa penuh. Bukan karena mewahnya perjalanan ini, tetapi karena perhatian yang Raivan tunjukkan, perlakuannya yang sabar dan lembut. Tidak hanya itu, serta upayanya untuk mendekat lebih dalam ke hati Nayla—tanpa memaksa. Ada kebahagiaan sederhana yang Nayla rasakan setiap hari. Semua itu menyisakan ruang baru dalam dirinya, mengikis luka, dan menumbuhkan harapan. Bagi Raivan pula, ini bukan sekadar liburan. Ini adalah perjalanan—sebuah proses menerima kenyataan bahwa seseorang yang sangat ia cintai telah pergi untuk selamanya. Ia tidak ingin menggantikan Salsa. Ia menyadari hidup tidak berhenti hanya karena satu kehilangan. Seperti halnya musim yang terus berganti, luka pun perlahan harus diberi ruang untuk sembuh. Dan Nayla

