“Saya tahu kamu tidak tidur, Nay. Bisa kamu jelaskan pada saya, ada apa dengan Bhanu?” tanya Rafa hati-hati, lirih berbisik. Tatapannya tak lepas dari wajah Nayla yang masih memejamkan mata. “Kenapa dia memanggil saya Ayah? Di mana Papa-nya?” Nayla ingin tetap diam. Tapi detak jantungnya sudah berisik, menyatu dengan getaran sunyi yang menggema di dalam ruang rawat. Bagaimana tidak, saat ini mereka tengah berbagi ranjang sempit. Siapa lagi tersangkanya kalau bukan karena Bhanu yang bersikeras ingin tidur di tengah-tengah mereka. “Maaf, jadi merepotkan, Dok,” ucap Nayla akhirnya. “Itu bukan pertanyaan saya, Nay,” potong Rafa lembut tapi tegas. Diam beberapa detik. Lalu Nayla membuka mata, menatap Rafa. “Mas Raivan … sudah meninggal. Setahun lalu karena kecelakaan,” jawabnya. Rafa tert

