Bab 38 : Malam Kelam

1372 Kata

Permintaan Nayla membuat Raivan menatap dalam ke arah wanita itu. Seketika suasana menjadi hening. Menyadari keheningan itu, Nayla buru-buru berdiri dan mulai membereskan barang-barangnya. “Lupakan saja,” ucap Nayla pelan, lalu beranjak dari duduknya. “Ayo, Van.” Namun belum genap langkah Nayla, tangan Raivan sudah menahan lengannya. “Ayo, kita foto berdua,” ajaknya lembut. Nayla menatapnya heran, tapi sebelum sempat merespons, Raivan sudah melambaikan tangan memanggil salah satu rekannya yang berdiri tak jauh dari mereka. “Bro, tolong fotoin aku dan istriku,” seru Raivan sambil menyodorkan ponsel. Hati Nayla bergetar mendengar Raivan menyebutnya sebagai istri. Perlakuannya yang lembut dan menghargai Nayla membuat hatinya berlonjak senang. Rekannya melangkah sambil tergelak. “Wih,

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN