Bab 56 : Pergi

1138 Kata

d**a Nayla terasa sesak mendengarnya, seolah tertampar kenyataan yang tidak bisa lagi ia sangkal. “Benar, Bhanu bukan anakku. Bahkan bagimu juga, aku bukan istrimu. Ya, aku tidak pernah ada artinya untuk kamu. Aku tak lebih pajangan yang seharusnya diam di sudut rumah tanpa mengintervensi kamu, Van.” Saking kalut dan bingungnya, langkahnya pun kacau. Nayla berjalan ke kiri, lalu ke kanan, hingga akhirnya berbalik menuju kamarnya. “Nay,” panggil Raivan panik, saat melihat air mata Nayla jatuh. “Nayla,” serunya menyusul langkah wanita itu. Nayla berhenti di depan kamarnya ketika tangan Raivan meraih pergelangannya. “Van, kalau kamu nggak kunjung sembuh, akan sedalam apa lagi luka yang kamu berikan padaku? Aku sudah tidak sanggup berdiri tegar. Kita pisah saja,” ucapnya pelan. Nayla beru

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN