Oca mendorong d**a Calvin, saat pasokan oksigennya hampir habis. Ia langsung loncat dari pangkuan Calvin dan berlari menaiki tangga. "Shitttt!" umpat Calvin, mengusap bibirnya yang tertinggal saliva. "Vin." Calvin terperanjat ketika suara merdu itu menyapanya. Dia menoleh pada Yura yang berdiri tak jauh darinya. Sejak kapan dia disitu? Pikir calvin. "Ah, ada apa Yura pagi-pagi kesini?" tanya Calvin, tampak canggung tak seperti biasanya. "Aku bawain kamu sarapan." Yura terlihat biasa saja, bahkan wanita itu langsung berlari kecil menghampiri Calvin. Calvin hanya terdiam, memperhatikan Yura yang tengah mempersiapkan makanan di meja. "Apa Adit tidak marah?" Yura menghentikan aktivitasnya, menoleh ke Calvin. "Kau setiap pagi selalu ke sini," lanjut Calvin. Yura tersenyum kecut.