Melepaskan lebih baik 2-1

1034 Kata

“Bahkan meski aku memilih untuk bertahan, aku hanya akan memeluk cinta ini sendirian.” ~Amira. ** Ami sedang mempertimbangkan. Beberapa hari ini ia terbebani dengan pikiran tersebut, hingga seolah semesta menjawab dengan panggilan telepon yang masuk dari ibunya. “Sehat, Nak? Suaramu lemas sekali.” Katanya setelah mendapat sapaan suara Ami. Ami sudah benar-benar tak bisa bekerja di sana lagi. Bukan karena pendapatan tak bisa memakmurkan, tetapi lebih ke situasi yang tak lagi sama. “Sehat, Bu. Ibu sama Ayah bagaimana? Adik-adikku?” “Sehat juga. Ayah ya biasa. Kondisinya naik turun.” Ami menarik napas dalam-dalam, terdiamnya cukup lama membuat insting ibunya kuat. “Ada sesuatu?” “Bu..” ia memanggil, tetapi belum apa-apa mata Ami perih. Ia yang selalu berusaha untuk kuat. Tidak

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN