“Mbak!” teriak seseorang pas Ami turun dari bis. Ami menoleh, menemukan adik laki-lakinya yang sudah bekerja. Sudut bibir Ami tertarik sangat lebar, ia langkahkan kaki untuk segera mendekat begitu juga yang di lakukan adiknya. “Bayu, ya ampun.. Mbak kangen banget!” Ami memeluk Bayu. Dua tahun tidak bertemu, hanya melalui video call. Adiknya ternyata sudah dewasa, bahkan tingginya melebihi Ami. “Aku juga Mbak.” Bayu merengkuh tubuh Kakak sulungnya yang jadi terasa mungil, tenggelam di pelukannya. Ami tidak bisa menahan laju air mata yang mendesak. Keputusannya untuk pulang, menemui keluarga tidak salah. Ia benar-benar sudah merindukan keluarganya. Pelukan terurai, Bayu menatap wajah Ami. Ikut tersenyum. “Bagaimana kabar kamu? Pekerjaanmu?” “Baik Mbak, pekerjaan lancar, aku jala