Extra Part 4

1741 Kata

Matanya terpejam sembari duduk di sofa ruang kerjanya. Rasa lelah begitu terasa. Sayangnya, dering ponsel membuat Kaflin harus segera membuka mata dan mengangkat telepon. Yakin, putrinya akan marah jika dirinya terlambat menjawab. Kaflin menempelkan ponsel di telinga, seketika suara putrinya terdengar. “Ayah, aku dan Bunda di depan.” “Depan?” tanya Kaflin, “rumah sakit?” “Iya!” suara nyaringnya terdengar. Usia Aurora sudah memasuki empat tahun. Sudah bicara banyak hal, cepat belajar dan tidak segan bertanya. “Ayah akan segera keluar.” Kaflin tidak lupa bila ada janji untuk keluar, lunch dan cari kado untuk Fay akan berulang tahun yang ketujuh. Kaflin cepat-cepat melepaskan jas dokternya, tak lupa memasukkan ponsel kesaku celana dan meraih tas berisi laptopnya. Ia pamit pada suste

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN