Ami baru kembali ke kamar saat waktu sudah lewat tengah malam. Mereka benar-benar berbincang sambil menikmati waktu hingga tak terasa waktu sudah sangat larut. Ami melepas sepatu kemudian melangkah tanpa alas kaki. Ia baru akan melepas blazer yang masih memeluk tubuhnya tepat sebuah ketukan pintu terdengar.
“Sebentar..” sautnya meski tak yakin akan didengar oleh orang yang ada di balik pintu tersebut. Ia berbalik lagi untuk membuka pintu sambil berpikir, coba menebak seseorang yang ada dibalik pintu. Mungkin Kaflin kembali? Atau bisa saja pekerja hotel.
“Ya?” Ami membuka pintu. Keningnya mengernyit, menemukan salah seorang laki-laki tak lain asisten pribadi Kai ada di sana.
“Selamat malam.”
“Malam.” Jawab Ami.
“Maaf saya mengganggu, atas perintah Pak Kaflin, saya membawakan pakai
