Sebastian diam begitu juga dengan Laras. Tatapan mereka tajam pada satu sama lain. Laras berucap penuh tekad sementara Sebastian kecewa. Sebab apapun keputusan yang wanita itu buat pasti untuk sahabatnya. Suara klakson mobil menyadarkan keduanya dari lamunan. Sebastian bergerak lebih dulu masuk ke dalam mobil diikuti oleh Laras. Mereka tidak berbicara sampai pulang ke rumah. Esok paginya pun Laras yang baru saja bangun mendapati Papa dan Mamanya. Dia tak menemukan keberadaan Sebastian di mana pun. "Kenapa bengong begitu? Lagi cari pacarmu? Dia sudah pulang lebih dulu katanya ada pekerjaan yang penting jadi dia cuma pamit sama kami." Papa menyahut tanpa di tanya, sadar jika Laras mencari seseorang. "Untuk kesekian kalinya, dia bukan pacarku. Kami adalah teman reuni saja." Laras berucap a