Disinilah mereka sekarang. Sebastian dan Laras duduk berhadapan dengan tatapan lekat. Lebih tepatnya Sebastian yang terus memandangi wanita di depannya itu. Laras sendiri berusaha untuk tak terlalu memperdulikan Sebastian hanya saja rasa canggung mencekik membuat ia susah bahkan sekedar untuk bernapas. Dia membersihkan tenggorokannya yang kering, mencoba mencairkan suasana. "Kalau tak ada yang perlu dibicarakan, aku pergi dulu." Laras bingkas berdiri, membalikkan badan untuk pergi. "Tunggu." Akhirnya Sebastian membuka suara. Masih dengan tatapan intens dia mengisyaratkan agar wanita itu kembali ke tempat duduknya. "Langsung saja aku tidak mau berlama-lama disini." Laras berujar ketus. "Bagaimana dengan kamarmu? Apa kau suka dengan renovasi yang kulakukan?" tanya Sebastian. "Nggak bag