Aysa sudah lelah menyusuri jalan setelah seharian berkeliling memulung barang. Sudah hampir tiga bulan, hasil memulung pun lumayan. Malam itu dingin sekali. Aysa mulai menggigil. Ia berjalan memasuki gang sempit, menyusuri gang yang hanya diterangi oleh temaram lampu jalan yang tak begitu terang. "Bu, ada rumah kontrakan nggak ya di sekitar sini?" tanya Aysa pada dua wanita paruh baya mengenakan daster yang berpapasan dengannya. "Dih.." si ibu tidak menjawab, malah melihat muak ke arah Aysa yang berpenampilan kumal. Kedua ibu itu saling berbisik. "Gelandangan bisa nyasar dimari?" "Penampilannya aja kumal begitu." "Amit- amit ya?" "Iiih.." Kemudian dua ibu yang berjalan kaki itu pun berlalu pergi. Aysa melanjutkan langkahnya. Ia sadar bagaimana orang- orang akan berpendapat tenta