Tubuh Aysa terbaring di kasur. Menyusul Azka di atasnya.
“Kita mau ngapain?” tanya Aysa sok bingung.
Mendapat pertanyaan itu, Azka pun tersenyum. “Terserah padaku mau ngapain. Aku hanya ingin berbagi waktu bersamamu.”
Azka menggulingkan tubuhnya ke samping. Memeluk Aysa dari arah samping.
“Aku merasa kembali ke masa lalu. Saat kita baru nikah.” Bayangan Azka kembali ke masa lalu. Ingat saat ia berduaan dengan Aysa di kamar saat malam pertama. Pengalaman itu hanya terjadi satu malam saja. Tidak ada malam- malam lain yang mereka lalui bersama setelahnya.
“Aku membenci malam itu, jangan dibahas lagi.”
“Maaf.” Azka membungkam. Ia mengerti bahwa malam itu adalah malam bahagia untuk Aysa, namun juga malam menyakitkan yang membuat Aysa menjadi trauma dan malas mengingatnya mesk
