Melihat Rhein tidak juga keluar dari ruangan itu sementara ketiga temannya sudah keluar dari tadi membuat mereka berbisik-bisik dan saling bertanya apalagi mereka juga melihat Andy keluar dari ruangan dan berbicara dengan manajer keuangan di sana. Sementara di dalam ruangan Keenan masih memeluk Rhein dengan posesif. “Kamu tahu apa yang mereka bilang tentang kamu?” ujar Rhein sambil tertawa. “Memangnya apa?” Keenan menatap Rhein dengan tersenyum “Mereka penasaran dengan wajah kamu sama sekali tak membuka maskermu, mereka mengira wajah kamu jelek dan gigi kamu tonggos jadi kamu enggan membuka maskermu,” Rhein tertawa sambil memegangi perutnya. “Nanti kalau buka maskernya dan mereka pada naksir aku kamu bakal makan hati,” Keenan tertawa. “Gak akan!” “Beneran?” Rhein mengangguk dengan c