“S-suara apa itu?” tanya Evan dengan raut wajah cemas. Eilish tersenyum canggung. Dia juga menatap rusuh pada pintu kamar Danu. Peraduan bibir itu pun gagal sudah karena suara berisik yang berasal dari dalam sana. Eilish jelas merasa kesal. Semua itu tentu perbuatan si j*****m Danu. “T-temen kamu ada di rumah?” tanya Evan lagi. Eilish meneguk ludah. “Nggak, kok. Dia nggak ada di rumah.” “Lalu suara apa itu?” Eilish kebingungan memikirkan alasan. Bibirnya sudah bergerak-gerak, tapi tidak ada juga kata yang terucap. “Kalau temen kamu nggak ada di rumah, itu suara apa? Atau jangan-jangan ….” Evan memenggal kata-katanya sebentar. Glek. Pupil mata Eilish bergetar menanti Evan melanjutkan kalimatnya. “Apa jangan-jangan ada maling yang masuk?” Evan berbisik dengan mata melotot. Eh. Ei