Anggara dan Theo yang sudah akan melangkah langsung membalik badan. “Benar begitu? Sebutkan plat nomornya!” Anggara merogoh dompet di saku celana tapi tukang parkir itu langsung mengangkat tangan kanannya. “Nggak perlu ditambah lagi, Pak. Ini saja sudah lebih dari cukup. Dengan uang segini saya bisa membawa istri saya berobat dan bisa menemaninya di rumah, yahh paling nggak dua hari baru nanti saya kerja lagi. Sebentar Pak, ini nomor platnya saya simpan di handphone.” Tukang parkir mengeluarkan handphone dan mengulurkannya. Layar handphone terbuka menunjukkan sederet angka dan huruf, lengkap. Theo langsung menyalin plat nomor itu di handphonenya sendiri. Dia tahu apa yang harus dilakukan sekarang. Dengan cepat Theo menelepon beberapa orang lalu menyebutkan plat nomor tersebut. Anggara

