BAB 30. Rumah Neraka

1130 Kata

Satpam muda itu meringis kesakitan sambil memegangi perutnya yang kena tendang Anggara. Rasanya mual sekali. Dia mendongak, menatap kesal pada Anggara. “Sial! Beraninya dua lawan satu! Ayo sini kalau berani kita tanding satu lawan satu!” tantang satpam muda yang sudah terbakar emosi. Dia sudah berdiri meskipun masih memegangi perutnya yang terasa ingin muntah saja. Theo nyengir, mengejek. “Hei Mas, berani kamu sentuh kami berdua, apalagi orang yang satu ini, aset berharga negara, wahh menyesal seumur hidup loh nanti kamu!” ancam Theo sejujurnya seraya menunjuk ke arah Anggara. Dia tidak mengada-ada, bicara apa adanya. Namun satpam itu tidak percaya. Baginya orang di hadapannya ini hanya sedang menggertak saja. Dia sedang mengambil ancang-ancang untuk membalas perbuatan Anggara tadi. Ba

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN