Selagi keduanya masih sibuk berdebat tentang Ayara. Menerka-nerka kemana arahnya gadis itu pergi? Toko mana lagi yang kira-kira ingin dimasukinya. Seorang tukang parkir datang mendekat dan senyum-senyum melihat keduanya. Hemm orang kaya nih! Kayaknya lagi kebingungan, bisa gue porotin nih uangnya, mayan lah buat makan siang. Tukang parkir membatin seraya terus berjalan mendekat. Tukang parkir berdeham, menarik perhatian Anggara dan Theo. ”Bapak-bapak ini seperti sedang kebingungan. Ada yang bisa saya bantu?” Tukang parkir tersenyum seraya menggerakkan alisnya naik turun. “Tidak ada,” jawab Anggara cepat. Namun Theo menyikut pinggangnya pelan. Theo membalas senyuman tukang parkir. “Apa Bapak melihat seorang gadis muda, dengan pakaian sederhana, pakai sepatu putih, membawa—” “Membawa

