Theo yang berjalan tepat di belakang Anggara, memberi kode pada direktur itu supaya bisa memaklumi kelakuan sang CEO siang ini. Direktur itu langsung mengangguk mengerti seraya mengusap d**a. Dia segera menjauh dari Anggara. Keduanya hanya diam saja di lift, tapi Theo terus memperhatikan gerak-gerik Anggara. Sudah menjadi tugas tambahan untuknya sebagai sekertaris Anggara, untuk mendampingi di saat sang CEO emosian ini sedang tantrum. Meskipun tugas khusus ini tidak ada dalam kontrak kerja, nyatanya menjadi tugas yang lebih sering dia lakoni. “Oke, sekarang kita mau kemana, Ga?” Mereka sedang berjalan di lobby dengan langkah-langkah lebar. “Ke pusat perbelanjaan. Tadi Ken bilang antar Ayara kesana.” Anggara masih terus berjalan lurus, tanpa menoleh pada siapapun yang menegurnya. “Iya t

