Ayara mengerjap-ngerjapkan mata. Dia melihat jam di dinding kamar. Ternyata sudah jam lima pagi. Detik kemudian bola matanya langsung bersinar bagaikan lampu kamar yang lupa dimatikan semalam. Dia teringat sesuatu! Segera Ayara menggeser posisi duduknya dan senyumnya merekah ketika kembali melihat lembaran uang bertebaran di atas ranjang empuknya. Semalaman dia tidur di atas lembaran-lembaran uang itu. Segera dia kumpulkan dan rapikan uangnya kembali lalu dimasukkan ke dalam amplop coklat dan meletakkan dengan begitu hati-hati di atas meja nakas. Ayara ada rencana. Makanya dia cepat-cepat mandi dengan kucuran air hangat dan sabun lembut yang wanginya semerbak. Mulai dari awal dia datang ke mansion ini sampai dengan saat ini, Ayara masih bingung, sabun di kamar mandinya ini begitu wangi

