04 - MY WEDDING DRESS & GROOM

1611 Kata
MWDG.04 PRIA KETIGA Dua tahun lalu… Dua kali gagal menikah dalam dua tahun terakhir, tidak mengakhiri kisahku dalam pencarian cinta. Kisah cinta dengan pria pertama berakhir dengan pengkhianatan dari calon mempelai pria. Kisah cinta dengan pria kedua berakhir dengan sel yang memisahkan kami berdua. Kasus perdagangan dunia bawah yang menimpa kakakku Daniel Chen dan calon suamiku Chen Fei membuat kami harus berpisah sebelum penikahan. Saat itu aku benar-benar merasa sedih. Beberapa bulan yang lalu, aku kembali dekat dengan seorang pria. Pria itu bernama Raffael Zheng, sepupu dari sahabatku Jessica He yang telah aku kenal beberapa tahun lalu. Ia bekerja sebagai General Manager di sebuah restoran ala Portuguese ternama di Macau. Sebuah restoran di bawah naungan perusahaan Bert Food yang terkenal di Macau dan Portugal. Dan hari ini adalah hari pernikahanku dengannya. Dengan seorang pria yang kembali berhasil mencuri hatiku setelah dua kali gagal menikah. Meski sebenarnya aku masih menyimpan sedikit perasaan terhadap Chen Fei yang hingga saat ini masih berada di dalam sel, tapi kehidupan harus tetap berjalan. Setiap kali aku mengunjunginya ke sel tahanan, ia selalu memintaku untuk tidak menunggunya dan menikah dengan orang lain jika aku sudah menemukan pria yang tepat. Ditambah lagi saran dari sahabatku Jessica He yang memintaku untuk membuka hati pada pria lain, membuatku akhirnya menerima lamaran untuk menikah dengan Raffael Zheng yang telah aku kenal beberapa tahun lalu. Dan hari ini adalah hari pernikahan kami. Hari ini kami akan menikah di sebuah hotel milik kakakku Drex Chen. Sebuah hotel mewah yang satu-satunya tidak memiliki casino di dalamnya. Semua sudah dipersiapkan jauh-jauh hari. Dan aku berharap semua acara hari ini berjalan dengan lancar hingga akhir. Meski terselip sedikit kesedihan dalam hatiku karena kakak kedua ku Daniel Chen yang masih berada dalam sel tidak bisa menghadiri pernikahanku hari ini. Ibu tiriku Bibi Xiao Ling juga sudah meninggal beberapa bulan yang lalu. Jadi hari ini keluargaku yang hadir hanya Daddy Damian Chen, Kakakku Drex Chen, Kakak Iparku Xaviera Zhou, dan keponakanku Victoria Debora, serta sahabatku Jessica He. “Aunty…” terdengar suara menggemaskan Victoria Debora yang baru saja memasuki ruangan keluarga bersama kakakku Drex Chen dan kakak iparku Xaviera Zhou. Ia berlari dengan wajah riang ke arah. Aku yang sedang di dandani pun menoleh pada boneka kecil yang sedang berlari ke arahku itu. Saat ini Victoria Debora sedang memakai gaun putih kecil yang aku design khusus untuknya untuk acara pernikahanku hari ini. Dengan senyum lebar aku menanggapi sapaannya, “Vicky… Boneka ku. Kemarilah! Aunty merindukanmu.” Saat Victoria Debora telah berada di hadapanku, aku pun menggendongnya dan mencium pipinya. Anak kecil yang aku panggil boneka kecil ini terlihat sangat menggemaskan. Wajahnya secantik Xaviera Zhou. Sifat keras kepala dan bossy nya mirip Tuan Muda Chen. Dan selera fashionnya sangat mirip denganku. Ia baru berusia 3 tahun tapi sudah pintar memilih apa yang ia suka dan tidak ia suka. Aku benar-benar menyayangi keponakanku itu. “Aunty, lihatlah gaunku. Apa gaunku sangat cantik?” “Tentu saja sayang. Kamu terlihat sangat cantik dengan gaun ini.” “Tentu saja aku lebih cantik dari gaunku.” Victoria Debora yang kini ada di pangkuanku memelukku erat sembari berkata, “Aunty, terima kasih gaun cantiknya.” “Sama-sama, Sayang.” Dalam waktu bersamaan, Xaviera Zhou menghampiriku yang sedang menggendong Victoria Debora. Lalu ia mengambilnya dari pangkuanku sembari berkata, “Vicky, Aunty Kai sedang di dandani. Jadi kamu turun dulu ya. Main di sini sama Mommy.” “Mommy, aku tidak ingin bermain. Aku ingin melihat Aunty yang sedang berdandan.” “Baiklah. Kita duduk di samping Aunty saja. Tapi kamu jangan duduk pangkuan Aunty. Itu akan mengganggu.” “Baiklah.” Victoria Debora yang ada di pangkuanku berpindah ke kursi samping. Baru saja ia duduk beberapa menit di sampingku dan Xaviera Zhou, Victoria Debora berlari kearah kakakku Drex Chen yang tengah duduk di sisi lain ruangan bersama Daddy Damian Chen, temannya Gu Ning dan Brandon Lim. Aku dan Xaviera Zhou pun mendengar pembicaraan kakakku itu dengan teman-tamannya yang membahas tentang Victoria Debora. “Drex, Vicky umurnya sudah hampir tiga tahun. Apa kamu tidak berpikir untuk memberinya seorang adik?” Gu Ning bertanya pada Tuan Muda Chen. “Aku sempat berpikir begitu, tapi aku tidak tega melihat istriku kesakitan karena melahirkan. Jadi cukup Vicky saja, sudah membuatku bahagia. Ia akan mewarisi kerajaan bisnisku nantinya.” Aku yang mendengar ucapan kakakku pada teman-temannya pun menoleh ke samping dan bertanya pada Xaviera Zhou yang duduk di sampingku, “Apa kakak ipar juga berpikir begitu?” “Aku terserah Qin saja, Kai. Ia tidak tega melihatku kesakitan karena melahirkan. Tapi meski hanya ada Vicky, hidup kami sudah terasa bahagia dan lengkap.” Xaviera Zhou menjawab sambil tersenyum padaku. Baru saja mendengar jawaban dari kakak iparku Xaviera Zhou, Jessica He pun muncul dari balik pintu ruangan tempat dimana keluargaku berkumpul dan aku berdandan. Ia berjalan dengan langkah tergesa-gesa kearahku dengan wajah pucat. Saat Jessica He telah berdiri di hadapanku, ia pun menatapku dengan wajah bersalah. Aku yang penasaran pun bertanya, “Jessica, ada apa? Kenapa kamu melihatku seperti itu?” Jessica He terdiam cukup lama hingga aku kembali bersuara, “Jess?” “K-kai… Maafkan aku, maafkan kakak sepupuku Raffael.” “Ada apa Jes? Kenapa kamu meminta maaf? Apa telah terjadi sesuatu?” Jessica He membungkukkan tubuhnya dan bersimpuh di hadapanku. Dengan wajah penuh rasa bersalah ia berkata, “Kai, maafkan jika kakak sepupu ku tidak akan datang di hari pernikahannya hari ini.” Seketika aku tersentak mendengar ucapan Jessica He. Aku yang merasa kecewa pun kembali bertanya, “Apa yang terjadi, Jes?” “Aku baru dapat kabar dari pihak keluarga Uncle ku, kalau kakak sepupu ku Raffael Zheng telah pergi dari semalam dan tidak kembali hingga saat ini.” “Kenapa?” Hatiku semakin sakit mendengar kabar buruk ini. “Kenapa bisa begini? Kenapa kamu baru memberi tahuku sekarang? Para tamu undangan sudah banyak yang hadir.” Dengan meneteskan air mata aku pun berkata, “Apa yang harus aku lakukan?” Jessica He pun menggengam tanganku yang ada di hadapannya. Dengan meneteskan air mata ia pun menjawab, “Maaf Kai, aku baru diberi tahu. Maafkan aku telah memilihkan pria yang tidak pantas untukmu.” “Tapi alasannya ia pergi dan tidak datang di hari pernikahannya bersamaku?” Aku kembali bertanya sambil terus meneteskan air mata. “Uncle ku bilang, kakak sepupuku Raffael pergi dari siang kemarin dari rumah tanpa sepengetahuan keluarga. Pagi ini kami baru mendapat kabar kalau ia telah menikah kemarin dengan wanita lain di luar negeri. Ia telah menghamili wanita lain sebelum menikah denganmu hari ini. JAdi ia harus bertanggung jawab.” Setelah mendengar penjelasan dari Jessica He, kakakku Drex Chen yang duduk di sisi lain ruangan dengan segera melangkah ke arah kami. Sedangkan Daddy Damian Chen dan teman Drex Chen lainnya hanya diam duduk di kursi. Dan aku dengan segera memeluk kakak iparku yang duduk di sampingku sambil meneteskan air mata. Saat ini hatiku terasa begitu sakit mengetahui semua ini. Dan ini untuk ketiga kalinya pernikahanku gagal. Padahal aku berharap ini adalah pencarianku yang terakhir kalinya. Namun harapanku itu kembali musnah karena sebuah pengkhianatan. “Kakak ipar… Apa yang harus aku lakukan? Para tamu undangan sudah banyak yang datang. Aku malu, Kak… Aku malu.” Aku menangis tersedu-sedu. “Sabar, Sayang. Kita akan cari solusinya.” Kakak iparku Xaviera Zhou membalas pelukanku dengan satu tangan. Sedangkan tangan lainnya tengah memegang Victoria Debora yang berdiri di dekatku menatapku dengan wajah kebingungan. Kakakku Drex Chen yang telah berdiri di hadapanku pun bersuara, “Gu Ning, Brandon, apa kalian bisa bantu aku membawa Vicky keluar sebentar? Aku akan menyelesaikan hal ini terlebih dahulu. “Baiklah. Aku akan membawa Vicky bersama Brandon keluar.” Gu Ning menjawab sambil melangkah menghampiri kami bersama Brandon Lim. Kemudian kakakku Drex Chen berjongkok sambil membujuk Victoria Debora, “Vicky, kamu bermain bersama Uncle Gu dan Bandron dulu di luar ya. Daddy ingin bicara dengan Aunty.” “Baiklah, Dad. Tapi kenapa Aunty menangis? Apa ada yang menjahatinya?” Victoria bertant “Tidak. Aunty hanya bersedih. Sekarang Vicky main dulu di luar.” "Vicky, ayo bermain di luar bersama Uncle." Brandon Lim berbicara sambil membawa Victoria Debora keliar ruangan bersama Gu Ning. Saat mereka bertiga telah keluar ruangan, Daddy Damian Chen yang dari tadi duduk di sudut ruangan berjalan menghamprir kami. Dan kakakku Drex Chen yang tadinya berjongkok di hadapan kakak iparku, kini telah berdiri memasang wajah dinginnya. Dengan wajah datar ia berkata, "Aku akan menyuruh Jierui untuk membereskan pria itu." Jessica He yang dari tadi bersimpuh di hadapanku seketika berdiri memohon dengan wajah ketakutan, "Tuan Muda Chen, aku mohon jangan sakiti kakak sepupuku. Aku mohon!" "Tapi dia telah menyakiti adikku, Jessica." Jessica He pun memohon dengan tangan menggantung di lengan kakakku Drex Chen. Sambil meneteskan air mata ia pun kembali memohon, "Aku tahu ia telah mengecewakan Kaili. Tapi ia juga kakak sepupu ku Tuan. Aku mohon jangan sakiti keluarga ku." "Siapa yang menyinggung keluargaku akan menerima akibatnya." Kemudian Xaviera Zhou yang dari tadi memelukku berkata, "Qin, kenapa harus dengan cara kekerasan? Jika Raffael telah pergi, berarti dia juga bukan pria yang tepat untuk Kai." "Tapi Xaviera, kamu bisa lihat di luar sana sudah banyak tamu undangan. Sedangkan pengantin pria nya tidak akan datang. Apa kamu ingin Kai berdiri sendiri di altar?" Drex Chen berbicara dengan nada rendah namun penuh tekanan." "Bukan begitu maksudku. Aku hanya tidak ingin kamu mengotori tanganmu dengan tindakan kekerasan. Aku..." Belum selesai Xaviera Zhou bicara, Daddy Damian pun bersuara, "Drex, Xaviera, Jessica, bawa Kaili keluar hotel melalui pintu belakang. Bawa ia pulang. Biar aku yang menghadapi para tamu undangan. Aku akan membiarkan para tamu undangan menikmati hidangan yang sudah tersedia. Anggap saja kita sedang mengadakan jamuan biasa." "Tapi, Dad..." "Drex, dengarkan aku! Lakukan apa yang aku suruh."
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN