"Mas Andra, astaga, kulkasnya lupa dicolokin apa gimana?" Keluhku saat aku tergesa-gesa mengikuti langkah kakinya yang panjang, benar aku terbiasa menggunakan high heels tapi tetap saja langkah kakinya yang seperti dikejar setan membuatku sedikit kesulitan mensejajari langkahnya. Dan tiba-tiba saja usai aku mengeluh demikian langkah kakinya terhenti dan itu membuatku langsung menabraknya, tidak sakit memang karena aku menghantam tepat di dadanya namun tetap saja rasanya tidak nyaman. Sejuta umpatan ingin aku keluarkan dari bibirku kepadanya karena berhenti tiba-tiba, tapi saat aku hendak mengomelinya, tangan besar yang sebelumnya membawa koperku tersebut melingkari pinggangku dengan caranya yang amat posesif seakan menghentikanku untuk tidak berlari. Deg. Jantungku serasa berhenti berde

