Sudah satu minggu berlalu, sejak kepergian Kiran untuk selama-lamanya. Akhirnya … Rio yang mulai belajar melepas Kiran, dan meneguhkan hati dan perasaannya, akan kembali beraktifitas, setelah satu minggu hanya bersembunyi di dalam kamar, sendirian. Pria yang kini tengah duduk di balik kemudi mobil sportnya, menghela napas panjang dengan mata terpejam sangat rapat. Lagi-lagi … ingatan tentang Kiran kembali membayangi pikirannya, membuat setetes air mata kembali terjatuh dari kedua sudut matanya. “Ay … semakin lama, kenapa rasa kehilangan ini semakin kerasa banget sih? Entah apa yang harus aku lakukan sekarang. Aku kangen banget sama kamu, Ay. Aku bener-bener gak kuat harus hidup terluka seperti ini. Aku bahkan gak sanggup, menyematkan kata almarhumah di depan nama kamu,” gumam Rio melir