Bab 44

1189 Kata

Giana menatap ombak yang memecah di tepi pantai, pasir hangat menempel di telapak kakinya, dan angin laut yang menusuk kulitnya membuat rambutnya berantakan. Ia menghela napas panjang, mencoba menenangkan dirinya. Di kejauhan, Mark muncul di permukaan air dengan kacamata snorkeling, gerakannya lincah dan tenang, seolah menikmati setiap detik di laut yang jernih itu. Giana menekankan telapak tangannya di pasir, menahan rasa frustrasinya. “Kenapa dia bisa selalu berada di mana pun aku pergi?” gumamnya pelan. Ia mencoba mencari jalur menuju hutan kecil di tepi pantai, berharap bisa bersembunyi di balik pohon-pohon tinggi. Mark tiba-tiba keluar dari air, melepaskan snorkelnya dan berdiri di pantai. Dengan mata tersembunyi di balik kacamata hitamnya, ia tersenyum sinis begitu melihat Giana me

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN