Bab 46

1102 Kata

Mark berjalan mondar-mandir di ruang tengah vila yang sepi. Angin laut masuk lewat jendela besar yang terbuka, meniup tirai putih panjang yang bergoyang lembut. Ponselnya bergetar lagi di atas meja, kali ini untuk ketiga kalinya dalam lima menit terakhir. Nama “Diana” berkedip di layar. Mark menghela napas berat, menatap layar itu beberapa detik sebelum akhirnya menekan tombol hijau. “Kak Diana,” ucapnya dengan nada dibuat senormal mungkin. “Mark! Akhirnya kau angkat juga! Aku sudah menelepon berkali-kali,” suara Diana terdengar sedikit panik. “Kau di mana? Dan Giana? Dia baik-baik saja, kan? Kenapa ponselnya tidak bisa dihubungi?” Mark menatap ke arah jendela, berusaha menata suara agar tetap tenang. “Oh, dia baik-baik saja, Kak. Kami sedang... liburan di Paris. Mungkin sinyal di sini

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN