Bab 51

1034 Kata

Mark memandangi Giana yang duduk di ujung ranjang dengan wajah masam, kedua tangannya terlipat di d**a, dan matanya memancarkan amarah yang sudah hampir mendidih. Sejak pagi, gadis itu tidak berhenti memaksa untuk pulang ke Jakarta. Ia sudah menolak semua ajakan Mark, mulai dari sarapan bersama hingga sekarang, saat Mark bermaksud membawanya ke salon terkenal di pusat Los Angeles. “Giana,” suara Mark berat dan tenang, tapi nada itu menyimpan ancaman halus. “Kita cuma ke salon. Setengah jam saja. Setelah itu kamu mau ngapain pun terserah.” Giana mendengus pelan, kepalanya menoleh tajam. “Aku sudah bilang, aku mau pulang, Mark! Aku tidak peduli mau ke salon, mau ke butik, atau ke bulan sekalian. Aku mau ke Jakarta. Hari ini juga!” Mark menghela napas, lalu bangkit berdiri dari kursi. Ia b

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN