Musik berdentum keras di klub malam. Lampu neon berwarna-warni berputar, asap rokok mengepul, dan gelas-gelas kaca beradu satu sama lain di meja tempat tiga pria itu duduk. Mark menyender di kursinya, menyeringai lebar dengan minuman di tangannya. "Lo pada tahu nggak," suara Mark terdengar rendah tapi penuh antusias, "gue lagi naksir berat sama cewek. Bukan cewek sembarangan." Reno mengangkat alis. "Lagi? Lo kan selalu punya bahan cerita tiap nongkrong. Siapa lagi sekarang? Model? Anak pejabat?" Mark tertawa kecil. "Bukan, bro. Jauh lebih dari itu." Bagas mendengus sambil menyulut rokoknya. "Ah, lo pasti lebay. Bilang aja siapa." Mark mencondongkan tubuhnya ke depan, menatap mereka dengan mata berbinar. "Giana." Reno langsung mengerutkan dahi. "Siapa? Tunggu... jangan bilang—" "Kepo

