Bab 11

704 Kata

Pagi itu rumah terasa begitu tenang. Burung-burung berkicau di luar, sinar matahari masuk melalui jendela besar ruang makan, membuat suasana hangat. Giana bangun dengan wajah masih sedikit malas, rambut tergerai acak, dan gaun tidur tipis berwarna lembut yang semalam ia kenakan masih menempel di tubuhnya. Ia turun perlahan menuju lantai bawah, hendak mengambil sarapan. Namun langkahnya terhenti seketika saat matanya menangkap sosok Mark sudah lebih dulu duduk di kursi meja makan. Lelaki itu tampak santai, dengan kaos putih ketat yang menonjolkan otot dadanya dan celana pendek sederhana. Di hadapannya ada secangkir kopi hitam yang mengepul. Tapi bukan itu yang membuat Giana menggeram dalam hati. Begitu matanya bertemu dengan Mark, lelaki itu langsung bersiul pelan, menggoda dengan tatapan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN