Hujan deras menutupi hampir seluruh suara di pulau itu malam itu. Hanya percikan air laut yang sesekali menghantam dermaga kayu yang bisa terdengar samar di antara angin kencang. Di balik pepohonan lebat yang mengelilingi sisi timur vila, seorang pria berjaket kulit hitam berdiri tenang, membiarkan rintik hujan menetes di wajahnya tanpa sedikit pun bergeming. Cahaya rokok menyala di antara jemarinya, membentuk titik merah kecil yang berpendar setiap kali ia mengisapnya dalam-dalam. Asap putih berbaur dengan kabut hujan, menyembunyikan sebagian wajahnya yang keras dan tanpa ekspresi. Tatapannya tertuju pada jendela besar vila utama, tempat ia melihat siluet dua sosok: seorang pria dan seorang gadis muda yang tampak duduk diam di ruang tengah. Mark dan Giana. “Target terlihat,” gumamnya l

