40

1719 Kata

Keesokan paginya, Harum terbangun karena suara gaduh dari dapur. Ia bangkit perlahan sambil mengelus perutnya yang kian membuncit. "Roy? Kamu lagi apa sih?" serunya dari kamar. Tidak ada jawaban, hanya terdengar suara panci jatuh. Harum buru -buru melangkah ke dapur. Begitu masuk, matanya melebar. Roy berdiri dengan celemek bergambar kartun, wajah belepotan tepung, dan dapur berantakan penuh bahan makanan. Di meja, ada adonan yang entah bentuknya apa. "Roy!" Harum menutup mulut, menahan tawa. "Kamu … bikin apa?" Roy tampak gugup, lalu tersenyum lebar. "Aku lagi belajar bikin pancake. Katanya ibu hamil suka sarapan manis, kan? Jadi aku pengen bikinin kamu." Harum tertawa sampai perutnya ikut terguncang. Ia mendekat, lalu mencubit pelan pipi Roy. "Tapi ini lebih mirip … bubur tepung ke

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN