32

1337 Kata

Pagi pertama di rumah setelah berminggu -minggu di rumah sakit terasa berbeda. Udara segar masuk lewat jendela yang dibuka lebar oleh Harum, membawa aroma bunga melati dari halaman. Roy duduk di kursi kayu dekat jendela, mengenakan sweater abu -abu, sambil menyeruput teh hangat yang Harum buatkan. "Enak banget rasanya," ucap Roy sambil menghela napas puas. "Bukan cuma tehnya, tapi rasanya … pulang." Harum tersenyum, meletakkan piring kecil berisi roti bakar di meja. "Makanya cepat sembuh. Aku udah kangen lihat kamu mondar -mandir di rumah." Roy tertawa pelan. "Kalau gitu, siap -siap aja ya, soalnya aku bakal mondar -mandir sekalian ngejar -ngejar kamu." Hari -hari Roy di rumah diisi dengan istirahat yang benar -benar ia butuhkan, tapi juga mulai diwarnai persiapan pernikahan. Harum sen

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN