34. Hope

855 Kata

Sebenarnya, kalau dilihat dari hati kecil Sean yang paling dalam, di ruang terpojok, terpencil dalam relung hatinya, di sanalah tempat Rahi bernaung. Boleh saja Sean bilang belum suka, tapi ruang di pojokan hati yang terpencil itu benar-benar milik Rahi. Sean punya rongga khusus untuk istrinya, walau memang masih kalah dengan Mona. Hal yang membuat Sean enggan membalas kejujuran Rahi perihal rasa sukanya. Tapi sungguh, Sean senang. Makanya dari tadi bibirnya melengkung terus ke atas. “Om kenapa senyum-senyum sendiri?” Terkesiap. “Saya seneng aja.” “Bukan karena ngeledek?” Rahi pesimis. Dia pikir perasaannya sedang Sean tertawakan lewat senyuman. “Emang saya pernah kayak gitu?” Rahi tercenung. Sejauh ini … tidak. Sean terlalu dewasa untuk meledeknya. Alhasil Rahi mengerucutkan bibi

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN