Masih kuingat jelas, permintaan papa, saat kami mengunjunginya. Papa memintaku - diterjemahkan oleh mama tentunya - untuk memaafkan dan kembali bersama Mas Nino. Kata papa itu permintaan terakhirnya. Tak kusangka itu benar-benar permintaan terakhir papa. Mas Nino benar-benar terpuruk. Waktu itu bahkan aku sampai memaksa Ilyas dan Yasa untuk berada dekat ayahnya, bahkan memeluknya. Ragu-ragu Ilyas memeluk Mas Nino, lah malahan hal itu membuat Mas Nino tambah tersedu. s*****a terakhir agar Mas Nino tak berlarut dalam kesedihan, Iyah! Kuberikan Iyah kepada Mas Nino dengan alasan aku harus beberes ruko dan memasak buat saudara yang datang. Dan itu berhasil. Mas Nino berhenti menangis, bahkan malah kadang tersenyum mendengar celotehan Iyah, yang tetap konsisten memanggilnya Om Ayah terkadang Y