#BAB 14

1026 Kata
Bunyi musik zaman dulu menggugah hati Yasmin, dia segera bersiap dan ingin melihat pernikahan Shen Amun Ra dan adiknya Ahmose Meritamun, meski sebenarnya sangat malas! Tapi jika tidak datang, kementrian istana akan bilang Yasmin bersalah dan harus dihukum mati karna telah menolak undangan pernikahan untuk Ratu dan Raja mereka. Semua orang sudah ada di sana, termasuk rakyat Mesir. Hanya pelayan pribadi Yasmin saja yang masih setia menemaninya. Yasmin meminta pakaian yang terbuat dari satin dan rasanya sangat nyaman saat dipakai di badan, Yasmin sejenak kagum dan memejamkan matanya. Merasakan suasana baru yang dialami olehnya dan Shen Amun Ra. Tapi masih saja pria itu tidak menemuinya, mungkin pernikahan dengan Ahmose Meritamun menyita waktunya, Yasmin berusaha mengerti kondisi suaminya. Saat Yasmin memejamkan mata, pelayan tidak ada yang berani menanyainya! Para pelayan sangat takut pada kemarahan Fir'aun generasi ke delapan belas atau Amenhotep1 dengan nama lain Amenophis. Setelah puas mengagumi baju yang saat ini menempel di tubuhnya, Yasmin menghias rambutnya, bedanya, tatanan rambutnya tidak sama dengan tatanan rambut para Ratu atau Putri kerajaan yang saat ini berkumpul di istana. Dandanan Yasmin lebih modern, bahkan hiasan rambutnya pun sama, dia mengambil jepitan mutiara putih dan menyelipkannya di rambutnya. Baju yang dia pakai di modivikasi sedemikan rupa hingga tampak anggun dan mewah jika dipandang mata. Pelayan yang menemaninya pun heran dan kagum. "Demi Dewa Amen Ra. Kau sangat cantik, Yang mulia," puji mereka, dengan bahasa khas zaman kerajaan yang kental. Memang bukan bahasa Indonesia, tapi setidaknya, Yasmin mengerti ucapan mereka, sejak tanda aneh yang Shen masukkan ke dalam tubuhnya, Yasmin tiba-tiba saja seolah mengerti segalanya. "Terima kasih, semua ini demi menghormati Yang Mulia Raja Mesir, kau mengerti?" jawab Yasmin, santun. "Tentu saja, Yang Mulia. Semua tamu tunduk di bawah perintahnya, Yang Mulia Fir'aun tidak suka dibantah." Setelah selesai dengan persiapannya, Yasmin menuju ke aula istana, benar dugaannya, di sana sangat ramai di penuhi oleh anggota kerajaan yang memiliki peranan penting, seperti sesepuh kerajaan, para raja, tuan putri dari kerajaan lain, dan juga para penjaga keamanan yaitu prajurit pilihan. Rakyat Mesir juga hadir memenuhi halaman istana menyaksikan pernikahan pemimpin mereka. Sungguh pernikahan yang sangat mempesona indahnya. Sejak kejadian menegangkan di bawah tanah bersama Shen Amun Ra, ini pertama kalinya Yasmin akan bertemu muka dengan suaminya, tentunya di ruang waktu dan dimensi yang berbeda. Di dunianya, suaminya hanyalah orang biasa yang memiliki kemampuan lebih. Tapi di sini! Shen Amun Ra bukan hanya hebat, tapi dia juga sangat berkuasa, tangguh, tegas, dan tampan. "Hidup yang mulia, Fir'aun!! Hidup!!" Teriakan rakyat Mesir sontak terhenti karna Yasmin melangkahkan kakinya di hadapan mereka, semua anggota kerajaan dari kerajaan lain pun juga terdiam menatap Yasmin, mereka terpana. Hanya beberapa orang saja yang menatap sinis, mereka kebanyakan para Tuan putri yang menjadi selir Fir'aun dari kerjaaan yang sudah dikalahkan oleh Amenophis atau Fir'aun generasi ke delapan belas itu. "Lihatlah gayanya! Hanya seorang wanita keturunan b***k saja bertingkah! Kalau bukan karna yang mulia Fir'aun membelinya, dia tidak mungkin jadi salah satu selir istana," cemoh salah satu wanita bermahkota, membuat Yasmin berhenti seketika. "Apa katamu?! Keturunan b***k?! Aku dibeli oleh yang mulia?!" Seru Yasmin, tidak mempercayai pendengarannya. "Iya!! Kau pikir siapa dirimu?! Tuan putri seperti kami?! Menggelikan!! Kau hanyalah anak b***k yang sudah dibeli oleh yang mulia!! Orangtuamu sudah binasa jadi siksaan kaum kerajaan! Jadi! Jangan besar kepala dulu, yang mulia, selir Yasmin!!" Sinis salah satu selir istana, penuh penekanan. "Jadi aku keturunan b***k?! Dan bukan dari salah satu putri kerajaan seperti mereka?!" Batin Yasmin, gemetar langkah kakinya. Kepala yang tadinya terangkat penuh percaya diri kini menunduk seketika. "Apa yang kau pikirkan, Yasmin?! Kau hanyalah putri seorang b***k!! Mau bertingkah layaknya Ratu istana?! Jangan mimpi!! Di dunia nyata kau hanyalah anak buangan yang diangkat jadi adik oleh kakak kesayanganmu, Yoanna. Tak cukup dengan itu, kau diselingkuhi oleh kekasih tercintamu, Yoseph, meski tidak sengaja, dia (Yoseph) tetap saja memiliki anak dari perempuan lain. Dan sekarang!! Suamimu menikahi adiknya dan menjadikannya Ratu istana, bahkan sejarahnya pun kau sudah membacanya saat belum datang ke dimensi ini. Apa yang kau banggakan?! Kecantikan?! Jangan bertebal muka, Yasmin! Semua selir Fir'aun keturunan kerajaan. Mereka lebih cantik dari bidadari! Jangan gegabah," maki Yasmin dalam hatinya. Tiba-tiba saja dia meneteskan air mata tapi berusaha dia sembunyikan. "Sudah! Pergi sana! Merusak pemandangan saja!" Usir beberapa selir, Shen. Meludah di depan Yasmin. Yasmin mencari tempat duduk tapi tidak dia temukan, semua kursi sudah di isi oleh para anggota kerajaan dan tuan putri dari kerajaan lain. Hanya ada tempat duduk di bawah saja yang letaknya dekat dengan para pelayan. "Ya! Mungkin di sanalah tempatku," batin Yasmin dan langsung menuju tempat yang letaknya jauh dari singgasana yang mulia Raja Fir'aun. Dia duduk di bawah. Entah apa yang ada dalam fikiran Shen?! Yasmin tidak berani menatapnya. Mungkin di dunianya, Shen adalah suaminya, tapi di dimensi ini, Shen adalah bintang yang sulit untuk diraih. "Lihatlah! Tadi aja, lagaknya kayak Ratu istana, sekarang!! Dia duduk di dekat para pelayan!! Dasar selir rendahan!!" Hinaan para tuan putri semakin menusuk hati Yasmin. "Sudahlah! Kasihan dia! Niatnya mau menyamai selir terhormat seperti kita! Nyatanya!! Dia hanyalah putri b***k yang tugasnya membersihkan alas kaki kita. Hanya untuk itulah yang mulia Raja Fir'aun membelinya!! Sangat menggelikan!! Gaun aneh! Jepitan mutiara murah!! Aku ingin tertawa melihat lagaknya," imbuh selir satunya, tertawa keras membuat Yasmin mengepalkan kedua tangan tidak terima. Memang mereka semua dari keturunan kerajaan yang sudah dikalahkan oleh Shen atau Amenophis. Para pelayan yang tadi menemani Yasmin sempat menjelaskan semuanya. Yang membuat Yasmin terkejut, dia mengira dirinya juga salah satu bagian dari putri kerajaan, tapi nyatanya bukan! Dia hanyalah putri seorang b***k yang keberadaannya bukan karna dinikahi, tapi karna dibeli. Dia tidak diakui seperti selir terhormat dari kerajaan lain seperti mereka. Pantas saja Ahmose Meritamun menghinanya habis-habisan. "Tidak bisakah, kalian diam?! Pernikahan yang mulia akan segera dimulai," ucap salah satu penjaga istana, dingin menatap mereka semua. Yasmin hanya bisa meremas ujung gaunnya. Sementara selir yang tadi menghina Yasmin langsung diam dan marah menatap tajam mata penjaga. Pernikahan Shen dan adiknya, Ahmose Meritamun langsung dimulai. Shen tampak tampan dengan rambut panjang dan mata elangnya yang tajam. Sesekali mata itu melirik Yasmin membuat gadis manis asal Indonesia itu gemetaran. ******* Jangan lupa untuk tekan tombol LOVE, KOMEN, FOLLOW AND SHARE. Makasih .... TBC.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN