#BAB 8

1253 Kata
Yasmin bersiap di depan cermin, wajahnya yang cantik tapi pucat dia tutup dengan bedak dan pemerah bibir agar terlihat segar, sangat cantik karna memang sudah dasarnya Yasmin cantik dari lahir, bayangan Shen Amun Ra akan pergi bersamanya membuatnya gelisah tak menentu! Apakah pria itu tidak akan membuat masalah di luaran sana saat berbelanja dengannya?! Apakah Shen Amun Ra akan bersikap layaknya manusia normal pada umumnya?! Bagaimanapun juga! Shen adalah salah satu Raja terkuat di antara Raja-raja Fir'aun zaman dulu. Dan mengenai Ahmose meritamun! Astaga! Mimpi bertemu dengan istri Shen Amun Ra terlihat seperti nyata, bahkan bentakan suaranya masih menggema keras di telinga Yasmin. Semoga saja wanita itu tidak hadir dalam kehidupan Yasmin seperti Shen Amun Ra, atau kalau tidak! Yasmin akan celaka, setidaknya ... itulah yang ada dalam pikiran Yasmin. "Nak, apa kau sudah siap?" tanya Robert Davidson dari luar pintu kamar membuat Yasmin terkejut. "Eh! Sudah, Kakek. Sebentar lagi Yasmin akan keluar!" serunya cepat-cepat merapikan rambut dengan sisir agar cepat selesai dan segera berangkat belanja dengan Shen Amun Ra, ini pertama kalinya Yasmin memulai pekerjaan di rumah Tuan Robert Davidson. Harapan Yasmin semoga dia baik-baik saja mencari uang di negeri orang, meski takut, ingin membuat kakaknya di Indonesia bangga membuat Yasmin semangat dan tidak mudah menyerah! Apalagi dalam mengahadapi Shen Amun Ra! Yasmin tidak mau gila seperti para karyawan Robert Davidson sebelum dirinya, kalau mereka gila setelah melihat rupa Shen Amun Ra, Yasmin tidak!! Tidak akan membiarkan ketakutan di hatinya tumbuh semakin besar, asal tidak mencari gara-gara dengan Shen Amun Ra, Yasmin merasa pasti dirinya akan baik-baik saja! Mengalah untuk menyelamatkan nyawanya. "Baiklah, cepat sedikit, Nak. Shen sudah datang," jelas Robert Davidson membuat Yasmin semakin tegang. Perlakukan Shen padanya Masih terbayang jelas di benak Yasmin. Bagaimana saat pria itu mencium bibirnya .... Mencumbuny4 .... Atau bahkan memberi tanda di punggungnya hingga membuat gadis berparas cantik itu tak sadarkan diri. Ditambah lagi .... Apa benar pria itu akan sehidup semati dengan Yasmin?! Entahlah ... Yasmin masih bingung dengan nasib yang saat ini menimpa hidupnya. Setelah selesai dengan riasannya, Yasmin keluar dari kamar dan terkejut bukan main melihat pria tampan dengan tatapan mata yang tajam, rahang mengeras dengan bentuk fisik yang sangat sempurna menatap dirinya, entah kenapa tiba-tiba hati Yasmin merasa aneh, ada getaran tak menentu di dalam sana, pipi Yasmin memerah, tatapan pria itu seolah mampu menelanjangi dirinya. "Shen ... " lirih Yasmin, tanpa sengaja. Yasmin tidak bisa mengartikan perasaannya! Semoga ini hanya ilusinya saja! Tak mungkin Yasmin jatuh cinta pada mahkluk kejam seperti Shen Amun Ra! Itulah yang Yasmin tanamkan dalam otaknya. "Wah ... Kau beneran sudah siap, Nak! Astaga! Kau sangat cantik! Kemarilah!" panggil Robert Davidson membuat Yasmin mendekat padanya. "Iya, Kakek," jawab Yasmin saat sudah dekat dengan Robert Davidson. "Aku titipkan putraku padamu, Nak. Jaga dia dengan baik, jangan sampai lepas!" ucap Robert, tersenyum geli melihat Yasmin malu-malu. "Tentu saja, Kakek. Ini sudah jadi tanggung jawab Yasmin," jawab Yasmin, berusaha menetralkan suaranya meskipun dalam hati bergetar tidak karuan. "Baguslah! Pergilah dan selamat bersenang-senang," semangat Robert mencairkan ketegangan di antara Shen Amun Ra dan Yasmin Aurora. "Aku pergi, Ayah," Shen tajam menatap wajah Ayah angkatnya. "Hati-hati, Nak. Jangan buat Ayah kecewa! Dan kau, Yasmin. Jaga Shen dengan baik," Robert Davidson sekali lagi meminta Yasmin menjaga putranya, takut kenapa-kenapa. "Jangan khawatir, Kakek. Yasmin pasti akan menjaga Shen dengan baik." "Kau memang bisa diandalkan, Nak Yasmin." Robert lega menatap Yasmin. "Itupun kalau Aku masih hidup dan tidak dimakan Shen, Kakek. Apa Kakek lupa?! Dia Fir'aun yang terkenal akan kekejamannya," batin Yasmin tersenyum manis berusaha menyembunyikan ketakutannya. Setelah Robert Davidson memasuki kamarnya, Shen mendekati Yasmin dan langsung memeluknya secara paksa. "Kena, Kau!" Shen kuat mencengkram pinggang Yasmin untuk dirapatkan pada pinggangnya. "Eh! Keterlaluan! Lepaskan, Aku!! Aah!" Yasmin gelisah dipeluk erat oleh Shen Amun Ra. Milik pria itu terasa keras sekali menyentuh miliknya, ditambah lagi Yasmin hanya memakai Dress, semakin mudah bagi Shen untuk membukanya ke atas dan merapatkan milik Yasmin pada miliknya setelah Shen Amun Ra mengeluarkan burungnya melalui resleting dan menyingkap ke samping celana dalam Yasmin. "K-kurang ajar! Lepaskan, Aku! Aah ..." tatapan sayu Yasmin semakin menambah gairah nafsu Shen yang beribu tahun ini terpendam. "Melepaskanmu?! Tidak akan!" Shen memutar miliknya membuat Yasmin semakin kuat mencengkeram bahu Shen, ada nikmat yang terasa tapi Yasmin sungguh malu untuk mengakuinya, antara benci dan nikmat berada di antara perasaan dan pikiran Yasmin. Jika di pikiran menolak, tidak dengan perasaan Yasmin, dia ingin lebih dan lebih. "Shen ... Kau ini anak majikanku, jangan memaksaku untuk berbuat kasar padamu," Yasmin langsung merapatkan bibirnya untuk menahan desahan dan teriakan yang mungkin saja akan membuat Robert Davidson keluar dari kamar. "Kalau aku tidak mau?!" Shen dengan angkuhnya menantang Yasmin, tahu jika dilawan semakin keras kepala, Yasmin memelankan suaranya. "Shen, sebaiknya kita berangkat! Ayahmu ... takutnya nanti dia akan keluar kamar melihat kita berdua," Yasmin semakin was-was menatap pintu kamar Robert Davidson. "Ayah tidak akan keluar, Yasmin. Menurut saja ...." "Tidak! Jauhi aku, Shen! Bukankah kau bilang tidak bernafsu melihatku?!" Yasmin mendorong keras badan Shen dan merapikan kembali celana dalamnya. Pikirannya lebih kuat dari perasaannya! Kalau lemah! Yasmin pasti sudah terjebak mau diapakan saja oleh Shen Amun Ra. "Heh! Penipu kecil!" Shen mengejek Yasmin setelah memasukkan kembali miliknya sementara Yasmin ingin sekali menonjok wajah m***m Shen Amun Ra! Firaun kejam yang saat ini mengoloknya. Tapi apalah daya?! Yasmin takut untuk melakukannya! Masih terbayang dengan jelas bagaimana Shen menghabisi dua pengawal dalam sekali hunusan pedang dalam mimpinya. "Nyawaku ... " bisikan Shen Amun Ra, saat mendekat lagi pada Yasmin, begitu lemah hampir mirip seperti angin berlalu. Didekati dan seakan dilahap habis oleh Shen Amun Ra membuat Yasmin gementaran, dia berusaha menjauh tapi tangan Shen Amun Ra jauh lebih cepat menyambar tubuh Yasmin. "Jangan menolak, Yasmin. Bagaimanapun juga ... Kau adalah nyawaku! Ratuku! Dan tentu saja ... kehidupanku! Tanda itu membuatmu terikat langsung denganku! Kalau kau sakit! Akulah yang merasakannya! Kalau kau bahagia! Aku juga yang merasakannya! Dan kala n4fsu li4rmu bangkit! Aku malah akan lebih bangkit lagi dan lebir li4r darimu, Yasmin ... " desahan Shen Amun Ra membuat kulit Yasmin merinding, bibir, badan dan semua yang ada pada Shen Amun Ra seolah ingin melekat padanya, lagi-lagi getaran aneh itu ada dalam diri Yasmin untuk mengusik akal sehatnya, Yasmin tidak berdaya di dalam genggamannya, genggaman Shen Amun Ra! Firaun Amenophis yang kejam. "Sudah cukup, Shen ... ja-jaga sikapmu! Aku ... Aku bukanlah nyawamu! Jangan membuatku takut," keluh Yasmin, menjauh dari Shen Amun Ra, mata Yasmin tampak berkaca-kaca. Pria itu tampak kesal saat Yasmin menjauh darinya, Yasmin sendiri juga tidak tahu akan seperti apa nasibnya?! Semakin dilawan Shen Amun Ra semakin menyerang. Karna tidak mau membuat Yasmin kesal, Shen menurutinya, Shen tampak tampan dengan setelan jas milik ayahnya, dia masih belum mempunyai pakaiannya sendiri, selama ini, Shen hanya diam saja karna diperban, sekalinya keluar pasti mengenakan jubah hitam, saat bentuk fisiknya sudah sempurna, Shen baru bisa menampakkan dirinya di hadapan dunia secara nyata. "Apa kau bisa menyetir?" tanya Yasmin, cemas menatap Shen Amun Ra, mobil Tuan Robert Davidson sudah terpakir di depan pagar. "Tenanglah, Yasmin. Meski tertabrak! Kau tidak akan kesakitan, aku yang akan merasakan sakitmu! Sementara aku! Tak akan membiarkan kau terluka, percayalah," Shen Amun Ra tajam menatap Yasmin. "Ba-bagus kalau gitu! Cepatlah!" Yasmin berusaha menenangkan degub jantungnya. "Kau memerintahku?!" Shen kembali mendekat dan siap menyerang tapi Yasmin langsung membuka pintu mobil. "Cepatlah!" ucapnya pura-pura tenang seolah Shen hanya orang biasa saja baginya. Pria itu memasuki mobil dengan senyuman aneh di bibirnya. ******* Jangan lupa komen dan tab LOVE-nya, Sayang ..... Sampai jumpa besok jam 10 pagi. Salam Love Ungu .... TBC.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN