"Ini adalah rumahku. Aku harap kamu bisa betah di sini. Aku memang telah meminta seseorang untuk mendekorasinya, tapi jika kamu memiliki usul atau masukan, aku tidak akan keberatan." Itu adalah kalimat pertama Satria saat mereka memasuki sebuah rumah di salah satu kawasan elit. Rumah itu cukup besar dan nyaman. Seluruh perabotan ditata dengan penuh perhitungan. Ruang tamu, dapur, ruang makan, kamar mandi umum, dan area untuk pegawai dan pembantu berada di lantai satu. Di lantai dua, terdapat tiga kamar tidur dengan ukuran cukup luas. Sedangkan lantai tiga untuk tempat bersantai, berolahraga, ruang kerja, juga perpustakaan. "Kamar kita di atas. Ayo!" Satria membawa Fira naik. Melewati koridor, Fira melihat sesuatu terpajang di salah satu dinding. Langkahnya melambat. Matanya terus s

