"Hai, selamat ya! Bayimu lucu sekali. Dia tampan dan sangat gemuk. Apa kamu sudah menyiapkan nama?" Fira bertanya kepada Kinan sambil menyeret kursi dan duduk di sampingnya. Kinan tersenyum lebar. Matanya berbinar dan wajahnya tampak cerah. Dia begitu berbahagia. Bayi kecilnya... Makhluk mungil itu sedang tertidur di kasur bayi tidak jauh darinya. Dari posisinya, dia bisa melihat kulit mulus dan bibir mungilnya. Kecil sekali. Apalagi pipinya yang putih, bersih, dan gembul. Tampak lucu dan menggemaskan. Dia jadi ingin menggigitnya. "Belum. Apa kamu punya saran?" tanya Kinan sambil membenarkan selimutnya. "Aku tidak ahli memberi nama," jawab Fira sendu. Dia memang merasa kurang bisa melakukannya. Mungkin, jika suatu saat Tuhan berbaik hati memberi mereka keturunan, Fira akan membiarka

