Di dalam sebuah Bentley, Fira duduk dengan tenang. Matanya memandang keluar, menikmati gemerlap lampu dan ramainya jalanan. Langit tampak cerah. Bintang dan bulan bersinar terang tanpa ada yang menghalangi. Sinarnya yang remang-remang melewati jendela, mengenai kulit Fira yang yang putih dan halus, membuatnya tampak semakin berkilau. Matanya yang indah berkedip perlahan, tampak tenang dan bermartabat seolah dia sudah berkali-kali menerima penghargaan. Siapa yang menyangka jika hatinya sedang riuh? Fira ingat bagaimana Winda dan Mili dulu menghina dirinya kampungan dan tidak berkelas. Sekarang, dia dalam perjalanan untuk menerima penghargaan. Namanya akan disebut dan dikenal seluruh dunia seni. Fira yakin tidak satupun dari Ditya, Winda, atau Mili menyangka hal ini akan terjadi. Pernah