"Kurang ajar!!! Keluarga Mahendra sungguh keterlaluan. Kenapa mereka tidak bisa melepas Fira begitu saja? Dia sudah berkorban begitu banyak. Sekarang sudah berpisah pun masih saja diusik." Juna memukul mejanya dengan keras. Meskipun Fira adalah notabene calon adik iparnya, tapi sebagai seorang dokter, jiwanya memberontak. Apa ada adik ipar yang begitu kejam kepada kakak iparnya? Mungkin hanya Mili itu saja. "Hanya wanita gila yang bisa membuat luka parah seperti itu di kepala Fira! Memangnya apa kehebatan adik Ditya itu?" Juna tampak geram. Dia memang sudah sering menolong pasien-pasien yang lebih parah. Namun, baru kali ini dia menolong korban karena alasan yang tidak masuk akal. "Dan yang membuatku sangat marah, mereka mengeroyok Fira karena menginginkan kompensasi. Gila! Ditya saja

