“Eeeuungghhhh…” Keningnya berkerut. Bokongnya sedikit naik ke atas. “Sssshhhh… Aaahhhh…” Dia menganga, miliknya dijepit hangat dan sangat nikmat. Kedua tangannya meremas bokongg sintal itu. Netranya masih terjaga menelitik ekspresi sang istri, apakah menikmati atau tidak. Tidak ingin melewatkannya lagi, karena dia sudah berpuasa lama. Sangat sakit baginya jika malam ini akan gagal kembali. Sebisa mungkin dia menerima semua keinginan istrinya untuk menguasai dirinya sepenuhnya. Membiarkan istrinya melakukan apapun yang dia suka, yang dia inginkan. Chandly, dia masih mengecap bibir seksi sang suami. Menikmati penuh sesak miliknya karena junior sang suami mulai masuk ke dalam miliknya. Kedua matanya masih terpejam,