‘Apa lagi ini ?’ ‘Apa salahku ?’ Bathinnya dengan gairah yang masih membara. Dia memejamkan kuat kedua matanya. Kedua tangannya sudah tergepal disana. Menatap sang istri yang menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya. Nafasnya benar-benar tidak terkontrol sekarang. Chandly terus merintih, bahkan dia semakin menarik selimut dari arah kiri, menaikkan selimut menutupi tubuhnya. Tidak peduli baginya jika hasrat sang suami sudah berada di ubun-ubun. Yang dia rasakan saat ini hanyalah hatinya yang sakit. Dyrta masih berdiam diri dalam posisinya. Dengan tubuhnya yang mulai terekspos sempurna, karena selimut tebal mereka tertarik sang istri. Dia masih mengukung sang istri diatasnya. Sungguh dia tidak habis pikir dengan sikap istrinya yang semakin menjadi.