Akara mengetuk pintu kamar Raia. Perintah masuk terdengar dari dalam. Disana, ada Ajeng dan juga Hanna yang sedang bermain, sementara adiknya sendiri sedang duduk di atas tempat tidur dan memandangi keduanya bermain. "Aa." Wanita itu memandangnya dengan sorot mata bingung. "Ada apa?" tanyanya dengan lirih. "Bisakah kita bicara berdua?" tanya Akara pada Raia yang kemudian dianggukki wanita itu. Ajeng yang mengerti permintaan Akara langsung membawa Hanna untuk turun dari tempat tidur dan meninggalkan kamar. Akara menarik kursi yang ada di meja rias dan membawanya ke dekat tempat tidur. ia terdiam sejenak, bingung untuk memilah kata. Akara berdeham dan kemudian memandang adiknya itu dengan tatapan penuh permohonan. "Bisakah, kita menjemput Rianna sekarang?" tanyanya dengan nada lirih. R