Huma tidak mengerti dengan pasti apa yang membuatnya tergerak untuk lagi-lagi memberi ciuman ke Rajen. Yang pertama saat di kamar, ingat? Waktu Rajen terdengar seperti sedang mengungkapkan perasaan. Dan yang ini ... tutur kata Rajen lebih dalam lagi maknanya, masih soal perasaan. Pokoknya, Huma mendekat, bahkan tangan yang diinfus ini ikut gerak mengalung di leher Rajendra, ketika Huma menjatuhkan bibirnya lagi di bibir sepupu Gavandra. Rajen diam saja. Kaku. Huma juga diam. Bibirnya cuma menempel. Dan Huma bertahan cukup lama dengan kondisi itu sambil terpejam. Dia terjebak. Kalau mundur, Huma auto harus menghadapi situasi awkward. So, diam dulu. Pikirkan dulu alasan dari kenapa Huma mencium Rajen saat ini. Barangkali ditanyai. Malu. Huma masih gengsi, tetapi something di luar kuasany