41 | Mundur Bukan Jalanku

1623 Kata

"Yuk, Bang, pulang?" Belum sempat bertanya siapa anak itu, belum berkenalan juga, belum ada kesempatan karena si anak nempel terus dengan Pipi Wili. Dan lagi, sama sekali Galen tidak mendapati Niskala di acara besar ini. Tuhan .... Bila bukan di sini, lalu di mana? Bila bukan sekarang, lalu kapan? Galen rindu. Rindunya sudah di ujung, meski memang bila tidak saat ini pun Galen siap menunggu nanti sampai masanya tiba bertemu dengan Niskala. Tapi jujur, agak kecewa karena ekspektasinya begitu tinggi di sini. Sementara kenyataan tidak mengabulkan. "Bang? Apa mau terus di sini?" Galen terkesiap. Rombongan keluarga Garda sudah undur diri satu demi satu meninggalkan acara, Garda sudah menempati pelaminannya. Galen pun berdiri, dengan sekali lagi menatap putra kecil di pangkuan Pipi Wil

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN